LDII Banten Menjadi Tuan Rumah Diskusi Interaktif 6 Agama

Serang (8/10) – Kementerian Agama Banten bersama balai Litbang agama Jakarta melalui Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Banten menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk Penguatan Deteksi Dini Konflik Berdimensi Keagamaan, dengan tema Penguatan Moderasi Beragama, di Gedung LDII Banten, Kabupaten Serang, pada Rabu (8/10).
Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja yang diinisiasi oleh Balai Litbang Agama Jakarta dan dilaksanakan di Provinsi Banten. FGD ini bertujuan untuk mencegah dan menangani potensi konflik keagamaan dengan mengedepankan nilai-nilai toleransi, komunikasi, dan kebersamaan di tengah masyarakat.
Kepala Balai Litbang Agama Jakarta, Irhason dalam sambutannya menjelaskan urgensi pelaksanaan kegiatan FGD ini. “Kegiatan ini merupakan program prioritas dari balai Litbang agama Jakarta untuk menangani potensi resistensi dan konflik yang berdimensi keagamaan secara cepat, tepat, dan efisien. Yang terpenting, diskusi ini menghasilkan rumusan konkret yang bermanfaat untuk Provinsi Banten,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya komunikasi aktif dalam forum ini agar bisa melahirkan ide-ide strategis pencegahan konflik keagamaan. “Diskusi ini bukan hanya untuk berbagi pendapat, tapi juga merumuskan langkah apa yang bisa kita lakukan bersama,”.

Kepala Kanwil Kemenag Banten H. Amrulloh hadir membuka acara secara resmi dan menyampaikan dalam sambutan, ia menyebutkan bahwa konflik keagamaan dapat terjadi secara internal maupun antarumat beragama. Menurutnya, perbedaan dalam beragama adalah sesuatu yang harus dihargai, bukan dijadikan sumber konflik.
Ia juga mengingatkan bahwa potensi konflik di masyarakat tak hanya berasal dari perbedaan agama, tetapi juga bisa dipicu oleh faktor ekonomi, bisnis, hingga budaya. “Peran tokoh agama dan tokoh masyarakat sangat penting dalam menjaga agar masyarakat tidak terjerumus ke dalam hal-hal negatif.”
Amrulloh juga berterima kasih kepada LDII Banten yang sudah menyediakan tempat yang nyaman ini. Semoga kedepannya Kemenag Banten dan LDII bisa terus menjalin kerjasama dan bersilaturrahim dalam berbagai kegiatan yang ada.
Turut hadir wakil rektor UIN Maulana Hasanuddin, Ali Muhtarom bersama Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Banten, KH. Romly selaku narasumber, Ketua LDII Banten, Dimo Tono Sumito dan Sekretaris LDII Banten, Kabid Bagaskara, perwakilan 6 Agama (Islam, kristen, Budha, Hindu, Konghuchu, protestan), Ormas Islam serta para tokoh budaya.
Dengan adanya FGD ini, diharapkan lahir sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam memperkuat deteksi dini serta pencegahan terhadap potensi konflik keagamaan, demi menjaga kerukunan dan ketenteraman di provinsi Banten.



Previous Post
Next Post

