Tokoh NU Kabupaten Serang Beri Tausiyah di LDII : Pentingnya Menjaga Keharmonisan Masyarakat

Tokoh NU Kabupaten Serang Beri Tausiyah di LDII : Pentingnya Menjaga Keharmonisan Masyarakat

Serang (19/11). Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPD LDII) kabupaten Serang mengahdirkan dewan pengasuh ponpes moderat At-Thohiriyah sekaligus Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), KH. Muhammad Tohir, di gedung LDII Banten, Kramatwatu.

Beliau menyampaikan tausiyah penuh makna dalam kegiatan keagamaan yang dihadiri warga LDII Kabupaten Serang. Dalam ceramahnya, beliau menekankan peran penting pemerintah dan masyarakat dalam menjaga sendi-sendi kehidupan yang harmonis, serta pentingnya menerapkan ajaran rahmat dalam kehidupan sehari-hari.

KH. Tohir menyampaikan bahwa pemerintah adalah ujung tombak dalam menjaga ketertiban, kemaslahatan, serta kesejahteraan rakyat. Namun, keberhasilan pemerintah membutuhkan dukungan penuh dari masyarakat yang berakhlak dan memahami nilai-nilai kebaikan yang diajarkan Rasulullah SAW. “Ajaran yang dibawa Nabi Muhammad SAW adalah ajaran rahmatan lil ‘alamin, dan kita semua diperintahkan untuk menebarkannya,” ujarnya.

Ia memberikan apresiasi kepada warga LDII yang dinilai mampu menjalankan nilai kasih sayang dalam kehidupan berorganisasi dan bermasyarakat. Menurutnya, budaya saling menghormati antara yang muda dan yang tua menjadi ciri penting dari masyarakat yang terdidik secara agama. “Di LDII, saya melihat yang muda menghormati yang tua, dan yang tua mengayomi yang muda. Ini bukti bahwa generasi muda masih mempercayai dan menghargai petuah orang terdahulu,” ujarnya.

KH. Tohir juga menyinggung kebiasaan baik warga LDII setiap bulan Ramadan yang secara rutin membagikan takjil kepada masyarakat. Ia menilai kegiatan itu sebagai wujud nyata dari pendidikan Rasulullah tentang berbagi, peduli, dan menebarkan rahmat kepada sesama. “Ini adalah pendidikan Rasul yang harus terus dijaga. Kita harus mampu menempatkan rahmat dan kasih sayang sesuai posisi masing-masing,” jelasnya.

Dalam penjelasannya, KH. Tohir mengingatkan bahwa perubahan zaman membawa tantangan besar, terutama bagi mereka yang tidak mampu menempatkan diri dalam posisi yang benar. Ia mencontohkan bahwa meskipun seseorang memiliki jabatan tinggi, jika tidak mampu memposisikan rahmat dan memperlakukan bawahannya dengan baik, maka akan muncul berbagai persoalan yang merusak keharmonisan. “Banyak yang jabatannya luar biasa, tapi tidak memposisikan bawahannya dengan benar. Inilah yang harus diperbaiki,” tegasnya.

Beliau kemudian mengajak orang tua untuk menjadi teladan utama dalam keluarga. Menurutnya, pendidikan rahmat dan kasih sayang harus dimulai dari rumah. “Ajak anak, ajak istri, untuk membangun keluarga yang tidak meninggalkan shalat. Bangun keluarga dengan cinta yang berlandaskan ibadah kepada Allah,” pesannya.

KH. Tohir menekankan bahwa anak-anak harus selalu diajak berkomunikasi agar terjalin hubungan hangat dan terbuka. Dengan demikian, anak-anak tidak mudah terpengaruh hal-hal negatif dari luar. “Orang tua harus menjadikan anak subjek utama pendidikan. Bangun komunikasi yang baik, beri contoh yang baik, ajari mereka akhlak, agar tidak mudah tergerus arus zaman,” tuturnya.

Di akhir tausiyahnya, KH. Muhammad Tohir menegaskan bahwa keluarga yang kompak, sakinah, mawaddah, warahmah hanya dapat terbangun jika rahmat dan kasih sayang menjadi fondasi utama. Dengan menerapkan nilai-nilai tersebut, ia berharap warga LDII dan masyarakat Serang dapat terus menjaga keharmonisan dan menjadi bagian dari masyarakat yang religius serta berakhlak mulia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *