Cilegon, Banten – Tim Rukyatul Hilal Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Banten bersama Dewan Pimpinan Daerah (DPD) LDII Kota Bogor melaksanakan pengamatan rukyatul hilal untuk menentukan awal bulan Safar 1447 Hijriah. Kegiatan ini dipusatkan di Bukit Cikuasa Merak pada Jumat, 25 Juli 2025.

Observasi ini merupakan tindak lanjut dari Surat Instruksi Rukyah Safar 1447 H yang dirilis oleh Tim Rukyatul Hilal DPP LDII, tertanggal 29 Muharram 1447 H atau 22 Juli 2025 M. Surat instruksi tersebut berlaku untuk pengamatan yang dilakukan pada Jumat Pon, 25 Juli 2025 M.

Berdasarkan perhitungan hisab Tim Rukyatul Hilal LDII Banten, posisi hilal pada akhir Muharram 1447 H, Jumat 25 Juli 2025 M, diprediksi memiliki ketinggian 7°01’36” dengan elongasi 8°56’41”. Hilal diperkirakan berada di atas ufuk selama 34 menit 57 detik setelah Matahari terbenam. Adapun ijtimak (konjungsi) sendiri telah terjadi pada Jumat dini hari pukul 02.10.55 WIB.

Namun, hasil pengamatan di Bukit Cikuasa Merak menunjukkan bahwa hilal tidak terlihat. Hanif Abdul Rahmanto, salah satu anggota Tim Rukyatul Hilal LDII Banten, menjelaskan bahwa meskipun cuaca cerah, Matahari tertutup awan mulai pukul 17.45 WIB hingga terbenamnya Matahari. Kondisi ini menyebabkan hilal yang seharusnya dapat terlihat antara pukul 17.57 WIB hingga 18.32 WIB, tidak dapat teramati.

“Dalam metode rukyat, hilal atau bulan baru harus benar-benar terlihat secara pasti. Hal ini untuk menentukan dan memastikan apakah kita sudah memasuki awal bulan Safar atau belum,” ujar Hanif.

Hanif menambahkan bahwa Tim Rukyatul Hilal LDII Banten akan terus mendalami dan memahami metode rukyatul hilal. “Kegiatan rukyatul hilal ini merupakan peran serta aktif LDII, khususnya LDII Provinsi Banten, dalam memantau pergantian bulan baru di tahun Hijriyah,” pungkasnya.