LDII Banten Konsolidasi Bersama Wujudkan Lingkungan Pendidikan Aman, Nyaman, dan Menyenangkan

LDII Banten Konsolidasi Bersama Wujudkan Lingkungan Pendidikan Aman, Nyaman, dan Menyenangkan

Serang (14/10). Dewan Pimpinan Wilayah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPW LDII) menyelenggarakan konsolidasi sebagai upaya konkret mewujudkan lingkungan yang aman, nyaman, dan menyenangkan pada satuan pendidikan seperti sekolah dan pesantren.

Kegiatan ini berlangsung di Gedung LDII Banten, Kramatwatu, pada Senin (13/10), dan diikuti oleh para pendidik, pengelola pesantren, serta perwakilan lembaga pendidikan di bawah naungan LDII. Lembaga pendidikan dari jenjang TK hingga Mahasiswa yang berada di bawah naungan LDII di seluruh Banten mengikuti konsolidasi ini.

Ketua DPW LDII Banten, Dimo Tono Sumito menegaskan “Pendidikan 29 karakter luhur ini sangat membantu program 7 pendidikan karakter di Indonesia, dengan demikian program pendidikan selaras dengan 8 cluster LDII ini harapan kita semua mensukseskan 3 pendidikan yang selalu di tekankan Bapak Yai Ketum Chriswanto Santoso, pendidikan sekolah pendidikan agama dan pendidikan karakter dan harapan anak anak didik kita sukes menjadi sarjana dan mubaligh atau mubalighot serta mempunyai akhlak yang baik untuk menyongsong bonus demografi dan Indonesia emas,” ungkapnya.

Sementara Ketua DPP bidang PKOSB, Edwin Sumiroza mengatakan bahwa pentingnya pendidikan karakter yang mendorong terwujudnya pendidikan bermutu untuk semua masyarakat, selaras dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Di sisi lain, Edwin mengungkapkan, sistem pendidikan yang diusung oleh LDII, di dalamnya terdapat proses pembelajaran yang hasil akhirnya adalah membentuk SDM yang profesional religius.

“Dua karakter profesional religius itu saling terkait dan penting di dalam sebuah sistem. Kalau hanya pintar tapi dia tidak berkarakter jujur amanat maka outputnya akan buruk dan hanya menguntungkan dirinya sendiri,” ujar Edwin.

Senada dengan Edwin, Dewan Penasehat DPW LDII Banten, Agung Haryo Ontoseno yang sekaligus pengasuh ponpes Al Musawwa dan boarding school mengatakan karakter adalah sebuah konsep. Konsep seperti apa yang harus dibangun dan dikembangkan untuk mencapai kesuksesan. “Karakter itu bukan suapan. Jadi berangkat dari diri sendiri, masuk ke dalam dirinya dan menjadi pembiasaan,” kata Agung.

Menurut Agung, pendidikan itu terbagi menjadi tiga, yaitu pendidikan keduniaan, keagamaan, dan karakter. Selain itu, pentingnya sebuah karakter itu untuk membentuk nilai dan prinsip seseorang yang mengarahkan tindakan dan keputusannya.

Peserta dalam Konsolidasi ini di hadiri 200 peserta dari unsur pimpinan dan pengajar, guru pesantrean, satuan sekolah bording dari tingakat TK, SMP, SMA dan Mahasiswa di bawah naungan LDII se-Banten, para dewan penasehat pimpinan wilayah serta pengurus DPW Dan DPD.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *