LDII Berbagi Makna dan Manfaat Kurban: Ibadah dan Dampak Ekonomi Positif di Banten

LDII Berbagi Makna dan Manfaat Kurban: Ibadah dan Dampak Ekonomi Positif di Banten

Warga LDII Banten merayakan Idul Adha atau Hari Raya Kurban dengan semangat tinggi pada Kamis (29 Juni 2023) di 8 Kota/Kabupaten se-Banten. Menurut data yang dikumpulkan oleh DPW LDII Banten, jumlah hewan kurban tahun ini mencapai 1.976 ekor, terdiri dari 976 ekor sapi, 996 ekor kambing, dan 4 ekor kerbau.
“Jumlah ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, dan masih mungkin bertambah,” ujar H. Dimo Tono Sumito, Ketua DPW LDII Banten.
Kenaikan jumlah hewan kurban tersebut merupakan kabar gembira, mengingat semangat dalam menjalankan ibadah kurban masih sangat tinggi di kalangan warga LDII. Lalu, bagaimana mereka mampu meningkatkan nilai kurban yang mereka sumbangkan?
“Pertama, warga LDII sangat termotivasi dengan nilai ibadah dari kurban. Setiap pengajian, para ulama dan juru dakwah mengingatkan sejarah kurban, pahala, dan manfaatnya,” ungkap Dimo.
Dari segi sejarah, kurban mengandung makna ketulusan, ketaatan, dan kepasrahan yang tinggi yang ditunjukkan oleh Nabi Ibrahim AS saat diperintahkan untuk menyembelih putranya, Ismail. Sementara dari segi pahala, setiap bulu pada hewan kurban, baik yang halus maupun kasar, dihitung sebagai satu pahala.
“Motivasi dari para ulama inilah yang mendorong warga LDII untuk berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan,” tambah Dimo. Frekuensi pengajian di lingkungan LDII di tingkat Pimpinan Daerah (DPD), Pimpinan Cabang (PC), dan Pimpinan Anak Cabang (PAC), yang rata-rata dilaksanakan tiga kali seminggu, dimanfaatkan sebagai kesempatan untuk menabung.
Dimo juga menekankan bahwa penyembelihan hewan kurban tidak hanya melibatkan aspek ibadah dan keutamaan spiritual, tetapi juga memberikan dampak positif dalam menghidupkan perekonomian peternak, khususnya sapi, kambing, maupun kerbau.
Praktik berkurban mendorong peningkatan permintaan akan hewan ternak, memberikan peluang bagi peternak untuk meningkatkan produksi dan penjualan hewan kurban. Hal ini tidak hanya memberikan dampak ekonomi yang signifikan, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi lokal serta menciptakan lapangan kerja di sektor peternakan.
“Praktik penyembelihan hewan kurban memiliki nilai keagamaan yang tinggi sekaligus mendukung pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” tegas Dimo.
Di sisi lain, KH Rasna Dahlan, Ketua DMI (Dewan Masjid Indonesia) Provinsi Banten, menyatakan bahwa Idul Adha, yang juga dikenal sebagai “Hari Raya Haji”, merupakan momen di mana umat muslim yang sedang menunaikan ibadah haji melakukan wukuf di Arafah.
KH. Rasna Dahlan menjelaskan bahwa bagi umat muslim yang belum mampu melaksanakan ibadah haji, diberikan kesempatan untuk berkurban sebagai simbol ketakwaan dan kecintaan kepada Allah SWT.
Ia juga mengapresiasi semangat warga LDII dalam melaksanakan pemotongan hewan kurban yang meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini menunjukkan kesungguhan mereka dalam menjalankan ibadah kurban, seperti terlihat dari peningkatan jumlah hewan kurban yang disumbangkan oleh warga LDII.
Turut Hadir dalam kesempatan yang sama, silaturrahim yang bertempat di Ruang Kesekretariatan DPD LDII Kabupaten Tangerang, KH Muhammad Ardani M.Ag Ketua FKUB dan KH Ahmad Imron Ketua Banser Provinsi Banten

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *