Serang (9/1). Majelis Ulama Indonesia (MUI) provinsi Banten menggelar tasyakuran dan silaturrahim bersama itu sebagai rasa syukur atas umur panjang yang Allah berikan kepada umat Islam.

Kegiatan tersebut dihadiri PJ gubernur A Damenta, Forkopimda, Kemenag, Kodam, Polda, tokoh agama dan tokoh masyarakat termasuk NU, Muhammadiyah, LDII dan MUI pada Kamis (9/1).

Ketua LDII provinsi Banten Dimo Tono Sumito yang hadir turut mengapresiasi pelaksanaan silaturahmi yang kondusif, baik sebelum dan sesudah perhelatan itu dilaksanakan, “Konduktivitas di provinsi Banten bisa terjaga karena peran seluruh masyarakat. Jadi kami warga LDII ikut bangga dan bersyukur, karena kerukunan dan kedamaian terjaga, sebelum atau setelah pergantian tahun,” ujarnya.

Kedamaian dan kerukunan menurutnya harus dijaga agar aktivitas sosial kemasyarakatan berjalan dengan lancar, “Kami akan senantiasa mendukung agar kedamaian dan kerukunan selalu terjaga. Sebab jika Tanah Bertuah aman maka program dakwah LDII juga bisa berjalan,” kata Dimo.

Sementara dalam kesempatan itu, Ketua Umum MUI Provinsi Banten, KH. A. Bazari Syam menjelaskan, kegiatan itu juga menjadi momentum merajut kebersamaan. “Doa syukur ini kami melibatkan semua agama karena kondisi orang yang damai selain ikhtiar bersama juga Rahmat dari Allah SWT,” jelas nya.

Selain itu sekaligus menguatkan kebersamaan dan persatuan bagi seluruh elemen masyarakat di provinsi Banten, “Sebelumnya kita terbagi dalam beberapa kelompok, dikarenakan beda kefahaman. Maka ini momentum untuk merajut kebersamaan kembali. Alhamdulillah kedewasaan masyarakat provinsi Banten patut dibanggakan,” tutur ketua MUI.

Kegiatan itu juga merupakan wujud kepedulian para pemuka agama di provinsi Banten yang diinisiasi oleh MUI terhadap pelaksanaan menguatkan peran ulama sebagai Khodimul ummah dan shodiqul hukumah di tengah isu kontempoler 2025.