Peran Positif LDII Banten dalam Meningkatkan Kesadaran Kesehatan Dalam Rumah Tangga
Kramatwatu (1/12). DPW LDII Banten Mengadakan kegiatan rutin pengajian wanita di Gedung LDII Banten yang di hadiri pengurus DPP untuk memberikan pembekalan tausyiah, dan juga sebagai Pakar di bidang kesehatan, yaitu Ustadzah Aira Sukira berkesempatan hadir dalam forum pengajian wanita LDII dengan tema “kesehatan dalam rumah tangga”, Minggu (01/12). Seminar ini dihadiri kurang lebih 500 wanita dari warga LDII Kabupaten Serang dan Kota Cilegon.
Pada kesempatan itu, ia mengapresiasi LDII Banten yang telah aktif mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya menjaga kesehatan dalam rumah tangga pada masa pra dan pasca berumah tangga. “Dalam hal ini saya menyambut LDII dengan sangat baik, minggu kemarin ada webinar, minggu ini ada webinar lagi tentang kesehatan,” ungkapnya.
Ia menyebutkan, ada beberapa macam faktor yang mempengaruhi kesehatan manusia, antara lain adalah faktor genetik, layanan kesehatan, lingkungan, dan perilaku. “Kesehatan ditentukan oleh 4 hal, yang meliputi 40% faktor lingkungan, 30% faktor perilaku, 20% faktor pelayanan kesehatan, dan 10% faktor genetika,” jelasnya.
Ia mendorong seluruh elemen masyarakat, termasuk LDII dapat membantu pemerintah dalam meningkatkan edukasi kesehatan kepada masyarakat. “Nah untuk berperilaku agar lingkungan kita itu kesehatannya baik, kita itu harus sering memberikan ilmu sosialisasi,” ungkapnya.
Ia berharap dapat meningkatkan sinergisitas dengan LDII untuk mengedukasi masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan. “Kerjasama sangat diharapkan karena pemerintah hanya mengambil 20%-nya, dan 80%-nya elemen masyarakat. LDII bisa berperan aktif di wilayahnya masing-masing dalam menyokong program kesehatan,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua DPW LDII Banten, Dimo Tono sumito menyampaikan pembekalan kepada wanita LDII dalam menghadapi kesehatan di masa berumah tangga. Menurutnya, masa tersebut merupakan proses sosial alami yang pada umumnya disebabkan karena manusia adalah makhluk sosial tinggi.
“Memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat tentang kesehatan rumah tangga terutama hingga masa pra dan pasca berumah tangga, karena dalam 8 Bidang Pengabdian LDII untuk Bangsa, sebagai program prioritas, berkomitmen mendorong pola hidup sehat dan pemanfaatan tanaman herbal sebagai upaya pembentukan sumber daya manusia yang profesional dan religius, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045,
Kesehatan yang baik adalah fondasi utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. SDM yang sehat memiliki kemampuan lebih dalam belajar, bekerja, dan berkarya secara optimal,” ungkapnya.
Ia menekankan pentingnya menjaga kesehatan dalam rumah tangga pada masa pra dan pasca berumah tangga demi terwujudnya keharmonisan dalam rumah tangga. “Dengan pembekalan seperti ini, para wanita LDII dipersiapkan bagaimana kita posisi dimasa berumah tangga, sehingga kerukunan rumah tangga tetap terjaga baik pra maupun pasca berumah tangga”.
Selain menjaga kesehatan fisik, ia juga menyoroti manfaat dari gaya hidup sehat dalam menjaga kesejahteraan mental dan emosional. “Tubuh yang sehat membuat aktivitas sehari-hari terasa lebih mudah, sehingga meningkatkan kebahagiaan dan kualitas hidup yang harmoni,” tambahnya.
Menurut Dimo dengan terciptanya ketahanan keluarga yang harmonis akan lahirkan generasi yang unggul dan bangsa Indonesia siap menghadapi bonus demografi menuju Indonesia emas 2045.
Sementara itu, pakar bidang kesehatan, Ustadzah Hurinita Retnodewi, mengungkapkan seorang ibu bertanggung jawab atas kesehatan keluarga. Untuk mewujudkan keluarga yang sehat, ibu juga perlu memperhatikan kondisi kesehatannya. “Menjaga fisik dan mental itu harus seimbang, sehingga kehidupan asupan kita dari makanan, gizi, lingkungan, itu harus diperjuangkan agar semua anggota keluarga sehat,” ucapnya.
Dengan ibu yang sehat, diungkapkannya diharapkan dapat melahirkan generasi unggul untuk menyongsong Indonesia Emas 2045. “Diharapkan dengan adanya webinar ini, kita dapat memiliki generasi- generasi yang memliki pahan agama Islam yang kuat. Dengan ibu-ibu yang sehat maka akan tercipta generasi mendatang yang harus sehat dan kuat,” tutupnya.