Safari Jum’at Kapolsek Kramatwatu
Serang (7/2) – Jajaran Kepolisian Sektor Kramatwatu mendatangi pesantren El Musawwa dan masjid PC LDII Kramatwatu, Desa Pejaten Kabupaten Serang. Hadir dalam acara Safari Jum’at, Kapolsek Kramatwatu Kompol Agus Ahmad Kurnia mengapresiasi LDII dalam membangun umat.
Kompol Agus mengucapkan terima kasih atas segala kontribusi dalam memakmurkan masjid. “LDII menjadi salah satu ormas agama yang tertib dan mendukung program Kamtibnas. Di era gempuran pergaulan bebas yang sangat gawat, LDII hadir dengan pengembangan karakter luhur,” ucapnya dalam sambutan.
Ia berpendapat bahwa kenakalan remaja menjadi momok buruk dengan salah satu contohnya adalah geng motor dan penggunaan senjata tajam yang tidak baik. “Sejatinya remaja adalah generasi penerus bangsa jadi kita terus mengimbau untuk menyikapi dengan bijak agar tidak terlibat dalam hal tersebut,” pungkasnya.
Sejalan dengan itu Ketua DPW LDII Provinsi Banten, Dimo Tono Sumito berpendapat remaja adalah masa dimana mereka mencari jadi diri dan perlunya media untuk meluapkan emosi mereka. “Kami memiliki program 29 karakter luhur dan penerapannya bisa dipakai dalam berbagai bidang. Jika karakter luhur sudah tertanam maka generasi Indonesia emas 2045 akan tercapai,” ucapnya.
Dimo menambahkan santriwan dan santriwati dibawah naungan LDII tugasnya menimba ilmu dengan hasilnya adalah bisa menyampaikan ajaran baik untuk generasi selanjutnya. “Bayangkan ilmu dan karakter luhur terus disampaikan sampai anak cucu kita nanti. Maka tidak mustahil jika Indonesia suatu saat akan memiliki orang-orang dengan predikat terbaik di masa yang akan datang,” tuturnya.
Safari Jumat merupakan salah satu upaya Kompol Agus untuk tetap terhubung secara langsung dengan masyarakat, mendengarkan aspirasi mereka, serta memberikan pesan-pesan keagamaan yang memotivasi. LDII menjadi ormas yang beberapa kali dikunjungi karena sinergitas yang telah terbangun sejak lama.
Kompol Agus juga berpesan kepada seluruh warga LDII agar tidak langsung percaya dengan berita HOAX baik dari mulut ke mulut ataupun di media sosial. “Medsos memang menjadi sarana terbaik untuk menggali segala informasi namun bisa menjadi pisau bermata dua jika tidak bijak penggunaannya. Kami mengimbau untuk tabayyun dalam segala macam berita yang ada di jejaring internet,” tutupnya.