Wabup Tangerang Intan Nurul Hikmah Resmi Buka Festival Sepak Bola FORSGI Banten 2025

Tangerang (7/12) – Wakil Bupati Tangerang, Intan Nurul Hikmah, secara resmi membuka Festival Sepak Bola FORSGI (Forum Sepak Bola Generasi Indonesia) Provinsi Banten untuk kategori usia 10 dan 12 tahun di Lapangan Budi Mulya, Pondok Pesantren Budi Mulya, Kecamatan Solear, Minggu (30/11/25).
Dalam sambutannya, Wabup Intan menyampaikan rasa bangganya melihat antusias dan keceriaan anak-anak yang akan bertanding. Ia memberikan motivasi kepada seluruh peserta agar menjunjung tinggi sportivitas selama pertandingan.
“Pagi ini saya ucapkan selamat bertanding. Harus sportif, karena kalah menang itu hal yang biasa. Mudah-mudahan di kesempatan lain kalian bisa menjadi pemenang dan tumbuh menjadi atlet-atlet sepak bola handal dari Kabupaten Tangerang,” ujar Wabup Intan.

Ia menjelaskan bahwa sepak bola adalah olahraga yang menuntut kekompakan dan kedisiplinan, bukan hanya kemampuan teknik dan fisik. Nilai-nilai tersebut, menurutnya, perlu ditanamkan sejak dini agar anak-anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang mandiri, cekatan, dan responsif.
“Sepak bola adalah olahraga yang membutuhkan kekompakan dan kedisiplinan. Walaupun skill dan fisiknya bagus, tidak akan maksimal kalau tidak kompak dan disiplin. Nilai-nilai seperti inilah yang harus mereka miliki sejak dini,” tegasnya.
Wabup Intan juga mengapresiasi penyelenggaraan Festival FORSGI Banten yang mengedepankan pembinaan karakter, kedisiplinan, dan pengembangan bakat usia dini.

“Saya harap kegiatan-kegiatan seperti ini bisa terus dilakukan untuk membiasakan anak-anak kita berolahraga sekaligus mencari atlet-atlet sepak bola berprestasi yang dapat membanggakan Kabupaten Tangerang,” harapnya.
Wanhat DPW LDII Banten, KH. Suparjo, mengatakan bahwa pencapaian ini menjadi bukti nyata dari proses pembinaan yang berorientasi pada karakter.
“Turnamen ini bukan sekadar kompetisi, tetapi juga ajang silaturahim antar klub. Anak-anak belajar berjuang, bekerja sama, dan tetap sportif apa pun hasilnya,” ujar Suparjo dengan bangga.
Ia menambahkan bahwa latihan rutin dan pembinaan yang menyeluruh meliputi aspek teknik, fisik, dan mental menjadi kunci keberhasilan timnya. Melalui latihan terarah dan pendampingan yang konsisten, anak-anak diarahkan bukan hanya untuk menang, tetapi juga untuk menjadi pribadi yang kuat, rendah hati, dan berakhlak baik.
“Kami ingin melahirkan bibit-bibit pesepak bola yang bukan hanya hebat di lapangan, tapi juga memiliki akhlak dan karakter mulia,” tambah Suparjo.
Prestasi ini menjadi bukti nyata bahwa program pembinaan yang dijalankan LDII dan FORSGI tidak hanya berfokus pada hasil akhir, tetapi juga pada pembentukan mental dan moral generasi muda.
LDII selama ini aktif mendukung kegiatan FORSGI di berbagai daerah melalui ajang seperti Piala Menpora dan Festival Sepak Bola Usia Dini di tingkat kabupaten/kota, provinsi, hingga nasional. Tujuannya adalah membina generasi muda LDII agar berprestasi di bidang olahraga, tanpa meninggalkan nilai moral dan spiritual.
Melalui kerja sama dengan FORSGI, LDII ingin mewujudkan visinya untuk mencetak generasi yang berilmu, berakhlak mulia, dan profesional religius. Bagi LDII, olahraga seperti sepak bola adalah media efektif dalam membentuk karakter anak bangsa sejak dini.
Selain meningkatkan kemampuan teknis, kegiatan sepak bola juga membawa manfaat besar bagi kesehatan anak-anak, seperti meningkatkan kebugaran jasmani, memperkuat otot dan tulang, serta menumbuhkan semangat hidup sehat.
Dengan semangat kolaborasi antara LDII dan FORSGI, diharapkan akan lahir lebih banyak atlet muda yang berprestasi, berkarakter, dan berakhlak mulia generasi yang mampu menjadi kebanggaan keluarga, masyarakat, dan bangsa Indonesia.

Previous Post
Next Post

